Oleh : Dr. Budi Usodo, M.Pd.
Ketua Grup Riset: Pembelajaran matematika Kontemporer dan
Terapannya di Pendidikan Tinggi
Seiring perkembangan dunia teknologi dan informasi, tuntutan proses dan hasil belajar mengalami banyak transformasi agar dapat beradaptasi dengan beragam perubahan yang sangat cepat abad 21 ini. Siswa perlu dibekali dengan beragam ketrampilan abad 21 seperti kemampuan berpikir kritis, berpikir kreatif, komunikasi dan kolaborasi untuk menyelesaikan beragam masalah. Salah satu pendekatan yang saat ini dinilai relevan untuk menumbuhkan ketrampilan tersebut adalah pendekatan STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics). Pendekatan ini mendorong siswa untuk belajar seperti seorang insinyur yang menyelesaikan masalah melalui proses enjinering yang melibatkan aktivitas meneliti dengan menggunakan kerangka kerja EDP (Engineering, Design, Process). Pada pendekatan STEAM hampir semua aspek dalam pembelajaran dapat terwadahi. Bukan hanya pelajaran IPA seperti biologi, Fisika, kimia serta matematika saja, namun penambahan unsur Art membuka peluang proses interdisiplinary dengan bidang sosial, budaya, dan seni sebagai satu kesatuan.
Topik STEAM dipilih karena seperti diketahui bahwa STEAM berkaitan erat dengan problem solving (Shaugnessy, 2013). Saat ini pendekatan STEAM dinilai sebagai salah satu pendekatan yang paling sesuai untuk mngembangkan ketrampilan adab 21 yang erat kaitannya dengan kemampuan melakukan penelitian dan mengkomunikasikan hasil penelitian secara efektif. Melalui pelatihan melakukan penelitian pada bidang STEAM diharapkan guru-guru memiliki kemampuan dalam: (1) mencari masalah penelitian yang relevan untuk dikaji lebih lanjut secara integratif; (2) mampu merapkan metodologi penelitian yang tepat bagi masalah yang akan dikaji; (3) menguasi teknik pembuatan instrumen penelitian; (4) menguasi teknik analisis data serta; (5) memiliki ketrampilan menulis karya ilmiah.
Sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 2 Surakarta menginginkan agar siswa-siswa di sekolahnya mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam melakukan penelitian baik. Untuk mewujudkan hal tersebut, tentunya langkah awal adalah mempersiapkan guru dengan memberi bekal yang cukup agar guru dapat mendampingi siswa-siswa melakukan penelitian dengan baik. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan membekali colon guru-guru pendamping pengetahuan dan ketrampilan dalam menerapkan prinsi pembelajaran STEAM yang berbasis riset. Sayangnya sekolah masih mengalami kesulitan untuk mendapatkan akses terhadap pelatihan dan pendampingan dari nara sumber yang kompeten sehingga hasilnya masih kurang memuaskan. Terkait hal tersebut grup riset pendidikan matematika kontemporer akan melakukan pelatihan dan pendampingan penelitian dan penulisan karya ilmiah berbasis STEAM bagi guru dan siswa MTs Negeri 2 Surakarta. Dalam pelatihan ini dilaksanakan dengan nara sumber dari dalam grup riset dan dari luar UNS. Target kegiatan ini adalah memberikan wawasan pada guru sehingga guru dapat memberikan pelatihan bagi masing-masing kelompok siswa yang disiapkan untuk melakukan penelitian.,Diharapkan dari hasil kegiatan ini akan menghasilkan 5 karya ilmiah dari lima kelompok siswa yang siap untuk diikutkan dalam lomba-lomba penelitian dan karya ilmiah.
Pelatihan ini dimotori oleh TIM Grup Riset Pembelajaran matematika Kontemporer dan Terapannya di Pendidikan TinggiProgram Studi Pendidikan Matematika Universitas Sebelas Maret Surakarta bekerjasama dengan MTs Negeri 2 Surakarta. Dalam Pengantarnya Ketua RG Dr. Budi Usodo, M.Pd menekankan bahwa kegiatan pelatihan ini semoga bisa menjadi stimulan bagi guru dan siswa dalam menulis ilmah, karena kemampuan meneliti atau menulis ilmiah membutuhkan proses, wawasan dan pengetahuan yang baik. Orientasi penulisan karya ilmiah adalah berbasis STEAM, hal ini mengingat bahwa penelitian yang dilakukan mampu mengintegrasikan beberapa rumpun keilmuan, sehingga produk yang dihasilkan dapat dimplementasikan. Target utama adalah menghasilkan proposal yang baik untuk diiikutkan dalam lomba dan diharapkan ada yang lolos.
Kegiatan ini diikuti oleh guru-guru pembimbing dan siswa yang terpilih untuk maju dalam kegiatan lomba. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah kajian teoritis dan pelatihan penyusunan proposal, pendampingan penyusunan proposal secara kelompok. Banyak peserta adalah 30 guru yang terkelompok dalam kelompok, yaitu kelompok pertama Ilmu keagamaan Islam, kelompok kedua Ilmu social dan humaniora, dan kelomok keetiga matematika, sains dan pengembangan teknologi.
Kegiatan pertama adalah kajian materi STEAM dan workshop pemilihan tema dan rumusan masalah penelitian yang direncanakan. Pada kegiatan ini menghadirkan nara sumber Dr. Sabar Nurohman, M.Pd dari Universitas Negeri Yogyakata dengan materi pmbelajaran berbasis STEM. Setelah paparan materi dari naras sumber, kegiatan selanjutnya adalah pengembangan ide-ide penelitian yang dipandu dengan 3 lembar kerja yaitu lembar kerja peserta yaitu: menentukan masalah dan solusinya, lembar kerja peserta , merumuskan judul, lembar kerja peserta dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian. Para peserta sangat antusias mengikuti kegiatan ini, hal ini dengan diberikan stimulan mereka tergugah untuk memunculkan ide-ide yang dituangkan dalam lembar kerja terseebut. Besar harapan untuk bisa mengikuti kompetisi dan bisa lolos dalam MYRES tahun ini
Gb 1. Guru-guru mendiskusikan jawaban pertanyaan nara sumber
Pada kegiatan pertama ini para peserta sudah mendapatkan ide-ide yang diwujudkan dalam judul dan rumusan masalah kajian, walaupun ide-ide ini masih berubah. Hal ini karena diharapkan ide-ide yang muncul adalah ide yang menarik dan bisa lolos dalam lomba.
Kegiatan kedua adalah pendampingan penyusunan proposal penelitian ada bagian awal yaitu judul, latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat. Pada kegiatan pendampingan pertama ada 10 proposal yang dihasilkan yang terdiri dari 3 judul kelompok Matematika, Sains dan Teknologi (MST), 5 judul kelompok Ilmu social dan Humaniora, dan 2 judul kelompok Ilmu Keagamaan. Pada tahap satu adalah penetapan judul dan penyusunan pendahuluan yang baik. Pada judul dari beberapa yang diajukan, untuk kebaruan hampir semua menunjukkan kebaruan, tetapi dalam penyusunan kalimatnya kadang masih kurang baik, atau variable yang menjadi kajian kurang tegas/jelas. Untuk latar belakang masalah, rata-rata hasil yang dibuat belum menunjukkan data dari masalah, pentingnya masalah ini dibahas, dan perbedaan dengan produk-produk atau bahasan yang sudah ada.
Gb.2. Dikusi judul dan pendahuluan
Berdasarkan hasil pendampingan pertama peserta diminta untuk melakukan perbaikan dan sekaligus menuliskan bagian yang belum selesai, misal pada kajian teori dan metode penelitian. Namun demikin, masih diperbolehkan juga untuk menuliskan ide baru yang mungkin dipandang lebih baik dan layak untuk lomba.
Pembimbingan yang kedua dan ketiga peserta diharapkan sudah menuliskan proposal lengkap, sehingga tergambar dengan jelas kajian variable penelitian dan metodologinya dalam menjawab rumusan masalah yang ada. Proposal yang muncul pada taha ini masih sama pada tahap 1. Dari proposal yang didiskusikan hamper semua lengkap, hanya ada satu peserta yang belum lengkap.
Hasil pendampingan pada tahap ini adalah: beberapa proposal judulnya perlu ada yang diubah redaksinya, latar belakang perlu ada persuasi yang lebih kuat, pada kajian teori, banyak variable yang belum terdeskripsi dengan baik. Pada bab III diperoleh hasil rata-rata masih belum terdeskripsi dengan jelas, sehingga perlu ada perbaikan agar memenuhi persyaratan yang diperlukan
Selanjutnya pada pembimbingan tahap keempat adalah finalisasi proposal yang dihasilkan. Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah presentasi dari proposal yang sudah diperbaiki. Dalam pelaksanaan dikelompokan menjadi 3 untuk masing-masing bidang, tetapi karena proposal yang dihasilkan mengumpul pada kelompok tertentu maka ada kelompok yang terdiri dari dua rumpun.
Gb. Presentasi Proposal
Tujuan pada kegiatan ini adalah untuk melihat secara keseluruhan proposal yang dibuat, mendapatkan masukan dari guru atau kelompok lain serta mendapat masukan dari TIM pendamping. Pada kegiatan ini peserta sangat antusias dalam mengkuti kegiatan, tetapi untuk siswa leebih ceenderung pasif daripada guru pembimbingnya, sehingga disarankan para siswa diharapkan bisa lebih aktif, lebih berani memberikan argument, karena inilah yang seharusnya dilatihkan dan dikembangkan. Hal lain yang perlu mendapat perhatian adalah penyusunan kajian teori dan metode penelitian yang perlu diperbaiki, terutama pada teknik penentuan subjek, pengumpulan data serta analisis datanya.
Hasil perbaikan pada tahap keetiga adalah proposal yang siap diikutkan dalam lomba. Kegiatan terakhir adalah pendampingan bagi peserta untuk mendaftakan dan upload proposal dalam kegiatan lomba. Pada pendafataran, peserta mengisi c-formulir pendaftaran. Peserta mengisi e proposal. Peserta mengunggah proposal dan dokumen kelengkapan pada laman https://madrasah.kemenag.go.id/myres2022 pada tanggal 10 Juli 2022. Pengumuman hasil seleksi proposal penelitian diterima pada tanggal 17 Juli 2022. Dari 10 proposal penelitian yang diikutkan lomba, ada 2 proposal yang lolos ke semifinal, yaitu proposal yang berjudul: 1) Gertsa Sadha Siswa Madrasah Sebagai Inovasi Peningkatan Kepedulian Masyarakat Terhadap ADHA Rumah Singgah Lentera Surakarta Oleh Danisa Latifah Larasati, Hanuun Al Butsainah (MTs N 2 Surakarta) dan 2) Toilet Pintar Madrasah Hebat (TOPI MASHE) Berbasis Teknologi Robotika Oleh Surya Arza Putra dan Ghilman Rughbani Faaz (MTS N 2 Surakarta)
Hasil kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah guru dan siswa di MTs Negeri 2 Surakarta merasa terbantu dan mendapat wawasan baru dalam kegiatan penulisan ilmiah. Dengan kegiatan ini diharapkan ada kerjasama yang berkelanjutan sehingga pembinaan bisa lebih kontinu dan efektif. Kegiatan ini juga menghasilkan dua proposal yang lolos dalam lomba, ini merupakan suatu hasil yang baik karena pada tahun sebelumnya belum ada yang lolos. Keberhasilan ini tentu menjadi cambuk pada warga MTs Negeri 2 Surakarta untuk lebih berhasil pada kegiatan-kegiatan lomba berikutnya. Kegiatan penelitian dan menulis ilmiah memang harus diproses secara kontinu, pengetahuan harus selalu update sehingga perkembangannya dapat selalu diikuti. Dan kedepan dengan kegiatan penulisan karya ilmiah ini diharapkan lebih bisa membantu guru dalam menyiapkan peserta didik yang lebih baik, yang memiliki kemampuan berpikir kritis, kreatif dalam membantu memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi.
DAFTAR PUSTAKA
- Svendsen, B. (2016). Teachers’ experience from a school-based collaborative teacher professional development programme: reported impact on professional development, Teacher Development, 20:3, 313-328, DOI: 10.1080/13664530.2016.1149512.
- Walters, K., Smith, T.M., Leindwand, S., Surr, W., Stein, A., Bailey, P. (2014). An up-close look at student-centered math teaching. American Institute for Research: New-England.
- Yuyun Estriyanto. (2020) Menanamkan Konsep Pembelajaran BerbasisSTEAM (Science, Techology, Engineering, Art, and Mathemathics) pada Guru-guru Sekolah Dasar di Pacitan, Jurnal JIPTEK vol 13 no 2 2020
- Zain, S., Rasidi, F., & Abidin, I. (2012) Student-Centred learning in mathematics-constructivism in the classroom. Journal of international education, 8 (4), 319-327.
- Nurhasanah, F. (2018). Abstraction of pre-service mathematics teachers in learning non-conventional mathematics concepts. Disertasi. Universitas Pendidikan Indonesia.
- Seon-Won & Young Jun Lee (2018). An Investigation of Teachers’ Perception on STEAM Education Teachers’ Training Program According to School Level, Indian Journal of Public Health Research, September 2018 Vol 9 No 9.
Comments
More Posts You May Find Interesting