Surakarta – Tim Riset Group Pembelajaran Matematika Pada Pendidikan dasar dan Menengah Universitas Sebelas Maret (UNS) menggelar program Pendampingan Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Deep Learning bagi guru-guru matematika SMP se-Kota Surakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mathematical thinking siswa melalui optimalisasi strategi pembelajaran berbasis deep learning.

Kegiatan pendampingan dilaksanakan pada bulan Juli hingga September 2025, berpusat di Aula SMP Negeri 6 Surakarta. Sebanyak 20 guru matematika dari berbagai SMP di Surakarta berpartisipasi aktif dalam program ini. Narasumber utama kegiatan adalah Dr. Imam Sujadi, M.Si., didampingi oleh anggota tim pengabdian yakni Dr. Dra. Yuli Bangun Nursanti, M.Pd., Ira Kurniawati, S.Si., M.Pd., Riki Andriatna, S.Pd., M.Pd., dan Arum Nur Wulandari, S.Pd., M.Pd.

Kegiatan ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) poin ke-4, yaitu Pendidikan Berkualitas (Quality Education), yang menekankan pentingnya peningkatan kualitas pembelajaran dan kompetensi pendidik untuk memastikan pendidikan yang inklusif, adil, dan bermutu bagi semua.

Mathematical thinking dinilai menjadi keterampilan esensial dalam pembelajaran matematika karena tidak hanya membantu siswa memahami konsep dan menyelesaikan soal, tetapi juga melatih berpikir logis, kritis, kreatif, dan komunikatif. Melalui pendekatan deep learning dengan tiga prinsip utama mindful learning, meaningful learning, dan joyful learning siswa diharapkan mampu menganalisis, mengajukan argumen, serta menemukan solusi atas berbagai permasalahan matematis dalam kehidupan sehari-hari.

Pada pertemuan perdana, kegiatan diawali dengan pemaparan Mathematical Thinking, serta brainstorming mengenai strategi pembelajaran inovatif abad ke-21. Acara kemudian berlanjut dengan penyampaian materi utama dan guru dilatih terkait konsep, karakteristik, dan implementasi deep learning dalam pembelajaran matematika. Sesi ini berlangsung interaktif, diakhiri dengan tanya jawab serta berbagi pengalaman dari para guru peserta.

Selain pemberian materi, tim pengabdian juga melakukan survei awal melalui kuesioner yang mencakup pemahaman guru terkait deep learning dan mathematical thinking. Hasil survei menunjukkan mayoritas guru memiliki pemahaman dasar yang cukup baik, namun masih terdapat kebutuhan untuk pendalaman aspek praktis, khususnya dalam implementasi deep learning secara konsisten di kelas.

Sebagai tindak lanjut, para guru peserta mendapatkan penugasan untuk menyusun modul ajar berbasis deep learning yang sesuai dengan karakteristik siswa di sekolah masing-masing. Modul tersebut kemudian diimplementasikan langsung kepada siswa, sehingga guru dapat merasakan pengalaman nyata dalam penerapan strategi deep learning. Pada akhir program, dilakukan sesi refleksi bersama yang menyoroti keberhasilan, kendala, dan peluang pengembangan pembelajaran, sekaligus menjadi sarana berbagi praktik baik antar guru.

Antusiasme peserta terlihat sepanjang kegiatan. Para guru menyambut baik materi yang diberikan dan aktif terlibat dalam diskusi. Dengan adanya program ini, sekolah-sekolah mitra diharapkan dapat mengembangkan pembelajaran matematika yang lebih bermakna, menyenangkan, serta mampu meningkatkan mathematical thinking siswa melalui pembelajaran berbasis Deep Learning.

 

Comments

More Posts You May Find Interesting